Jumat, 06 September 2019

Wisata Sejarah

Wisata bersejarah


1. Arca totok kerot

totok kerot

Arca Totok Kerot merupakan prasasti setinggi 3 m yang berbentuk patung raksasa Dwarapala dengan ciri-ciri adanya hiasan candrakapala ,berupa tengkorak bertaring diatas bulan sabit yang berada diatas arca , yang merupakan lambang dari kerajaan Kadiri.
Prasasti peninggalan zaman kerajaan Pamenang-Kediri ini berada di Desa Bulupasar Kec. pagu kab. Kediri tepatnya 1km ke utara dari Monumen Simpang Lima Gumul dan 11 km selatan Petilasan Sang Prabu Jayabaya. Kemungkinan Arca ini adalah pintu gerbang sebelah barat istana kerajaan kediri atau bisa juga pintu masuk ke sebuah candi .


2. Goa Selomangleng



Nama Goa Selomangleng ini sendiri diambil dari kata selo yang berarti Batu, sedangkan Mangleng ini sedniri berarti Miring, jadi Selomangleng ini berarti Batu yang kedudukannya miring jika dilihat dari permukaan tanah. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam berukuran cukup besar dan nampak menyolok terlihat dari kejauhan. Keunikan dari Goa Selomangleng adalah adanya bongkahan batu yang seolah berserakan dan diantara batu tersebut ada yang dipahat,dan di bagian luar goa ada berbagai relief yang menghiasi.
Suasana dari goa ini yang sangat gelap gulita bila Anda memasuki area goa dan juga Anda yang datang pastinya akan mencium aroma dupa yang cukup menyengat di hidung anda. Bahkan tidak heran bila ada beberapa pengunjung merasa ketakutan sehingga berfikir panjang sebelum memutuskan masuk goa. Kesan mistis terasa kental saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah memasuki gua, karena tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.

3. Candi Tegowangi


Wilayah Kediri masa kini dulunya merupakan ranah inti dari Kerajaan Kadhiri. Meskipun demikian tidak semua peninggalan sejarah yang ada di Kediri adalah peninggalan dari Kerajaan Kadhiri. Candi Tegowangi adalah salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di wilayah Kediri.

4. Candi Surawana


candi surawana

Candi Surawarna Kediri merupakan sebuah candi peninggalan Pendharmaan Bhre Wengker dari kerajaan Majapahit. Para arkeolog memperkirakan bahwa pembangunan candi ini pada 1.400 M.
Pembangunan Candi Surawarna dilakukan pada 12 tahun setelah kematiannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada Raja Pendharmaan. Bangunan ini dibangun tepat pada upacara Srada.Candi Surawarna berlokasi di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur Indonesia. Jika sobat bertolak dari Pusat Kota Kediri, jaraknya sekitar 28 kilometer.



sekian dan terimakasih


3 komentar: